Indonesia bukan hanya darurat pesawat tempur canggih, tapi juga darurat kapal selam gahar. Mungkin itu yang tersirat pada ucapan Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo sebagaimana dirilis oleh Tribunnews.
“Saya harap melalui (DPR) Komisi I bisa menekan Kemenhan untuk segera membeli Sukhoi-35 bagi TNI AU dan Kapal Selam Kelas Kilo untuk TNI AL,” ujarnya di akhir acara.
Bagi Gatot, keberadaan alutsista TNI AU sangat penting. Mengingat Indonesia harus mulai memperkuat diri menghadapi konfrontasi dari negara lain, terutama Vietnam.
“Vietnam saat ini mulai berani dengan kita karena merasa memiliki armada yang kuat. Mereka punya kapal selam kelas kilo sedangkan kita tidak”.
Indonesia masih menunggu kedatangan kapal selam Chang Bogo class dari Korea Selatan. Saat ini hanya diperkuat dua kapal selam Cakra class yang sudah tua, dimana salah satu kapal selam dalam kondisi ‘down’ dan harus segera menjalani perawatan dan perbaikan, kekuatan bawah laut Indonesia seperti tidak berdaya bila berhadapan dengan kekuatan kapal selam tetangga yang kuat, seperti Vietnam yang memilki enam kapal selam ‘gahar’ Kilo class, Singapura dengan enam kapal selam Archer class / Chalenger class dan Malaysia dengan dua kapal selam Scorpene.
Memiliki wilayah laut yang luas dan garis perbatasan laut yang sangat panjang, Indonesia sangat membutuhkan kapal selam kuat dengan jangkauan operasional yang jauh untuk menjaganya. Dan benar seperti yang diutarakan Panglima TNI Jenderal Gatoto Nurmantyo, bukan hanya Su-35, Indonesia juga darurat kapal selam Kilo class.
0 Response to "Indonesia Darurat Kapal Selam Kilo Mengapa??"
Posting Komentar